Selasa, 31 Desember 2013

Resolusi tahun baru 2014



Semoga bisa tetep post "sesuatu" walaupun tahun depan udah gak ada kuliah lagi, tinggal menyelesaikan skipsi dan di usahakan segera LULUS. aaamiinn..
mohon maaf bagi pembaca apabila isi blog ini banyak kacaunya dan sedikit membingungkan silahkan beri kritik ataupun saran.
pada dasarnya blog ini ada karena untuk menyelamatkan file tugas tugas perkuliahan saya.



terima kasih
wassalamualaikum Wr Wb.

Objek Penelitian, Desain Penelitian,Variabel Penelitian

MK                  : Metodologi Penelitian
Tugas               : Resume buku metlit  mengenai
“ Objek Penelitian, Desain Penelitian,Variabel Penelitian”

SUMBER 1 (Donal R.Cooper & C william Emory. Metodologo Penelitian Bisnis edisi 5/jilid 1.1996. Jakarta: Erlangga)
Variabel penelitian
Istilah variabel dipakai oleh para ilmuwan dan peneliti sebagai sinonim untuk konstruk atau hal sedang diteliti.  Dalam konteks ini, suatu variabel “merupakan simbol yang diberi angka atau nilai”.
-          Kategori Variabel yang dikatakan  Dikotomis hanya mempunyai dua nilai yang mencerminkan ada atau tidak adanya suatu ciri tertentu ;bekerja-menganggur atau pria-wanita hanya mempunyai dua nilai, biasanya 0 dan 1
-          Kategori variabel yang dikatakan diskrit karena hanya bisa memiliki nilai-nilai tertentu saja ; variabel agama, misalnya “katolik” diberi nilai 5 dan “lain-lain” diberi nilai 6, tidak mempunyai kemungkinan nilai 5,5.
-          Kategori variabel kontinu adalah variabel yang dapat mempunyai nilai-nilai dalam suatu interval tertentu, atau kadang-kadang, dalam suatu himpunan tidak terbatas ;skor 0 sampai 100.
Jenis-jenis variabel
1)      Variabel independen dan dependen
2)      Variabel  moderator .dalam suatu hubungan ,setidak tidaknya ada satu variabel independen (IV) dan suatu variabel independen (VD) hipotesisnya biasanya menyatakan bahwa dengan satu atau lain cara VI “menyebabkan” terjadi nya VD.dalam hubungan yang sederhana semua variabel lain nya dianggap tidak relevan (extraneous) dan diabaikan.jadi,kita mungkin ingin meneliti pengaruh 4hari kerjaseminggu terhadap produktivitas kerja dikantordan membuat hepotesi.akan tetapi dalam situasi dalam penelitian sebenar nya,hubungan sederhana satu lawan satu perlu dikondisikan dan direvisi agar variabel variabel lain turut dipertimbangkan. Sering kita memkai jenis varibel denjelas penting yang lain disini -variabelmoderator (VM) .variabel moderator merupakan variabel independen merupakan variabel independen ke dua yang mencakup dalam hipotesis ini,karena diduga mempunyai dampak yamg bererti terhadap hubungan VI-VD yang semula bitanyakan.
3)      Variabel luar biasa (extraneous variables)
Ada variabel variabel luar biasa yang jumlah nya hampir tidak terbatas yana mungkin saja berpengaruhpada suatu hubungan tertentu.beberapa diantara nya dapat di perlukan sebagai variabel variabel independen atau moderator,tetapi kebanyakan harus di sumsikansaja atau di kecualikan saja dari penelitian.untung lah bahwa variabel variabel yang jumlah nya banyak ini mempunyai sedikit saja atau tidak mempunyai dampak pada suatu keadaan tertentu.kebanyakan variabel ini dapat diabaikan mungkin ada diantaranya yang penting tetapi dampak nya acak sehingga dampak nya kecil sekali
Dalam contoh dampak 4 hari bekerja dalam seminggu ,kita biasanya membayangkan pemberlakuan suatu pajak penjualan ,pemilihan wallikota baru,hujan dalam 3hari dan sibuan peristiwa dansituasi serupa,mempunyai dampak kecil sekali terhadap panjang minggu kerja dan produktivitas kerja di kantor
4)       Variabel antara (intervening variables)
Variabel-variabel yang di kemukakan sehubungan dengan hubungan-hubungan kasual merupakan merupakan variabel-varibel yang kongkrit,jelas dapat diukur dandilihat,dihutung,dan dapat diamati.akan tetapi,kadang kadang kita tidak sepenuh nya puas dengan penjelasan penjelasan yang di berikan nya jadi,meskipun kita mengakui bahwa empat hari kerja dalam seminggu menyebab kan produktivitas yang lebih tinggi,kita mungkin menganggap bahwa ini belum merupakan penjelasan yang lengkap-bahwa panjang minggu kerja berpengaruh pada suatu variabel antara,yang pada diri nya,menyebabkan produktivitas yang lebih tinggi,suatu variabel antara merupakan mekanisme konseptual melalui mana VI dan VM mungkin berpengaruh pada VD.VARIABEL ANTARA dapat dirumuskan sebagai “faktor yang secara teori berpengaruh pada venomena yang diamati tetapi tdk dapat dilihat ,di ukur ,atau di manipulasi,dampak dampak nya harus di simpulkan berdasarkan dampak variabel variabel independen dan mederator terhadap venomena yang diamati.

Desain Penelitian
Macam-macam desain penelitian menurut para pakar:
-          Desain penelitian merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran, dan penganalisisan data.
-          Desain penelitian merupakan rencana dan sturktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pernyataan-pernyataan penelitian.
Definisi berbeda ini tetap memberikan inti dari desain penelitian. Pertama desain merupakan rencana untuk memilih sumber-sumber dan informasi yang dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kedua, desain merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara variabel dalam kajian tersebut. Ketiga, desain merupakan cetak biru yang yang memberi garis besar dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai kepada analisis data.desain memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, seperti: teknik apa yang akan dipakai untuk mengumpulkan data? Cara penarikan stempel apa yang akan dipakai? Cara penarikan sampel apa yang akan dipakai? Bagaimana menghadapai kendala waktu dan biaya?
Desain penelitian sekurang-kurangnya delapan perspektif yang berbeda:
1)      Tingkat sejauh mana masalah penelitian telah dirumuskan (studinya dapat bersifat penjajakan atau formal)
2)      Metode pengumpulan data (studinya dapat berupa pengamatan atau survei)
3)      Kemampuan peneliti untuk menampilkan dampak dalam variabel-variabel yang diteliti (dua jenis penelitian utama adalah penelitian eksperimental dan ex post facto)
4)      Tujuan penelitian (study penelitian dapat bersifat deskriptif atau kausal)
5)      Dimensi waktu (penelitian dapat berupa analisis lintas seksi atau data berkala)
6)      Ruang lingkup topik—luas kedalaman—penelitian (berupa studi kasus atau studi statistik)
7)      Lingkungan penelitian (kebanyakan penelitian bisnis dilakukan dilapangan, meskipun ada juga penelitian laboraturium; jenis yang lain adalah simulasi)
8)      Persepsi subjek mengenai penelitian (adakah mereka rasakan adanya penyimpangan dalam kegiatan rutin mereka sehari-hari)
Pembahasan singkat berikut mengenai presfektif-presfektif di atas akan memberi gambaran mengenai sifat dan sumbangannya kepada penelitian
Tingkat perumusan masalah .suatu penelitian dapat dianggap sebagai penjajakan atau formal perbedaan pokok antara kedua nya terletak pada kadar struktur dan tujuan langsung penelitian.studi penjajakan cenderung mempunyai struktur yang luwes dengan tujuan untuk mengetahui tujuan tujuan penelitian yang akan datang .tujuan langsung dari penjajakan biasanya adalah untuk mengembangkan hipotesis hipotesis atau pertanyaan –pertanyaan untuk penelitian di kemudian hari.study formal mulai berjalan di saat study penjajakan selesai-dimulai dengan hipotesis atau pertanyaan dan mencakup prosedur-prosedur yang cermat dan rincian mengenai sumber data.tujuan dari disain penelitian formal adalah untuk menghuji hipotesis atau menjawab pertanyaan pertanyaan penelitian yang diajukan.
Metode pengumpulan data
pengelompokan ini membedakan antara proses proses  pemantaun dan survei. proses pamantauan mencakup study study pengamatan.dimana peneliti memeriksa kegiatan-kegian suatu subjekatau sifat suatu bahan tanppa berusahauntuk mendapat kan tanggapan dar siapapun .menghitung lalu nlintas pada suatu persimpangan  meneliti kepustakaan,mengamati kegiatan suatu kelompok pengambilan kepustakaan –semuanya merupakan contoh contoh pemantauan. Untuk  masing masing hal diatas penelitian mencatat informasi yang tersedia tentang pengamatan
Pengendalian variabel-variabel oleh peneliti. Dilihat dari aspek kemampuan peneliti untuk memani pulasi variabel-variabel,kita dapat membedakan antara disain eksperimental dan disain ex post facto. Dalam suatu experimen,peneliti berusaha untuk mengendalikan dan/atau memanipulasi variabel variabel dalam penelitinya. Dalam  kaitan dengan tujuan tujuan penelitian,sudah cukup memadai bila mana kita dapat menyebabkan variabel-variabel berubah atu tetapm konstan desain experimental cocok bila mana kita ingin mengetahiu apakah variabel-variabel tertentu mempengaruhi variabel-variabel lain. Experimen  tasi merupakan dukungan yang paling ampuh bagi hipotesis kausalitas.
Pada desain ex post facto para penyelidik tidak mempunyai kendala tehadap variabel-variabel dalam artian mampu untuk memanipulasi nya.
Tujuan penelitian
perbedaan pokok pokok antara studi-studi deskriptif dan kausal ada pada tujuan masing masing. Jika penelitian nya berkaitan dengan mencari siapa, apa, dimana, bilamana, atau berapa banyak maka studi ini tergolong deskriptif
Dimensi waktu
study lintas seksi (croos-sectional) dilak sanakan satu kali dan mencerminkan “potret” dari suatu keadaan pada suatu saat tertentu.studi data berkala (longtudinal) dilakukan berulang ulang. Keuntungan dari data studi berkala  adalah bahwa kita dapat mengamati perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
Ruang lingkup topik bahasan
Studi statistik berbeda dari studi kasus  dalam beberapa hal. Desain studi statistik lebih mementingkan keluasan dan bukan kedalaman.studi ini berusaha untuk mengetahui ciri ciri populasi melalui menarikan melelui inferensi berdasarkan ciri ciri sempel.hipotesis di uji secara kuantitatif.kesimpulan mengenai hasil –hasil temuan di sajikan berdasarkan tingkat sejauh mana sempel adalah representatif  dantingkat validitas/kesahihan sempel
      Studi kasus  lebih menekan kan kepada analisis konteks secara penuh berdasarkan  peristiwa atau kondisi  yang leboih sedikit dan hubungan nya satu dengan yang lain. Meskipun sering juga dipakai hipotesis. ,akan tetapi karena ketergantungan nya,pada data kualitatif maka dukungan atau penolakan tehadap hipotesisyang bersangkutan menjadi lebih sulit kerena menekan hal-hal secara rinci,maka studikasus sangat cocokuntuk pednyelesaian masalah ,evaluasi dan strategi.rinciian ini diperoleh dari berbagai sumber informasi. bukti-bukti dapat diverifikasikan dan data yang kurang/hilang dapat di hindarkan.
Lingkungan penelitian
desain desain juga berbeda sejalan dengan kondisi lingkungan aktual /kondisi kondisi yang lain ini disebut kondiosi lapangan atau laboraturium
Persepsi subjek.kegunaan suatu desain mungkin berkurang bila mana subjek dalam studi tersebut merasa bahwa sedang berlangsung suatu penelitian.
Ada 3 tingkat presesi
1.subjek tidak merasa ada penyimpangan dari rutin sehari hari
2.subjek merasa ada penyimpangan ,tetapi tidak dikait kan denan peneliti
3. subjek merasa ada penyimpangan yang di sebabkan karna peneliti.


Desain penelitian penjajakan
Penjajakan berguna bilamana para peneliti belum mempunyai gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan dihadapi dalam penelitiannya. Bidang akan diteliti mungkin masih baru sama sekali atau tidak jelas, sehingga penelitian perlu mengadakan penjajakan terlebih dahulu untuk mengetahui sedikit mengenai permasalahan yang dihadapi.
Cara-cara penjajakan
Bilamana kita mempertimbangjkan ruang lingkup peneliti kualitatif, ada beberapa pendekatan yang dapat dipakai untuk penyelidikan penjajakan bagi pertanyaan-pertanyaan manajemen:
1)      Wawancara secara mendalam (biasanya lebih berbentuk pembicaraan bebas ketimbang pembicaraan terstruktur).
2)      Pengamatan para peserta (untuk mengalami secara langsung bagaimana para peserta dalam lingkungannya).
Studi Deskriptif
Tujuannya adalah untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana, dari suatu topik. Studi deskriptif yang paling sederhana menyangkut suatu pertanyaan atau hipotesis univariat dimana kita bertanya mengenai, atau menyatakan suatu mengenai besar, bentuk, distribusi, atau keberadaan suatu varuabel.
Desain kausal dan eksperimental
Contohnya:
Anda memilih sebuah sempel yang terdiri dari 300 nama dari daftar alumni dan membaginya kedalam 3 kelompok yang terdiri dari 100 nama. Diantara dua kelompok ini ditetapkan sebagai kelompok eksperimen. Kelompok yang satu mendapat permohonan yang emosional dan kelompok yang lain menerima permohonan yang rasional. Kelompok ketiga merupakan kelompok kendali (control group) dan tidak menerima permohonan apa-apa.

Desain kausal dan Ex Post Facto
Dalam desain ini kebanyakan penelitian tidak dapat dilaksanakan secara eksperimen dengan memanipulasi variabel-variabel. Namun kita tetap berkepentingan dengan pernyataan mengenai kausalitas. Sebagai ganti memanipulasi dan/atau mengendalikan variabel eksperimental, kita mempelajari subjek-subjek yang telah dihadapkan dengan faktor independen.
Kekeliruan Post Hoc
Sementara para peneliti harus menggunakan desain penelitian ex post facto untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kausalitas, kita tetap perlu berhati-hati.konvorasi yang didapatkan antara variabel-variabel harus diartikan secara hati-hati bilamana hubungan ini didasarkan kepada analisis  ex post facto. Istilah kekeliruan post hoc dipakai untuk menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang sering tidak beralasan ini.

Objek Penelitian
Menurut Sugiono menyatakan bahwa, definisi objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Objek penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”
(2009:38)
Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

SUMBER 2 (prof. Dr. Sugiyono. Metodologi penelitian bisnis cetakan ke 8.2005.Bandung: Alfabeta)
Variabel Penelitian
Pengertian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga ditanyaan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi.
Kerlinger(1973) menyatakan bahwa variabel adalah kontruksi (constructs) atau sifat yang akan di pelajari.  Selanjut nya kidder(1981),menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan dari nya. Maka dapat dirumuskan disini bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Macam-Macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lain:
1)      Variabel independen (variabel bebas, stimulus, predikator, antecedent)
Adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
Contoh: kemampuan kerja dan produktivitas ; kemampuan kerja (VI) dan produktivitas (VD)
2)      Variabel dependen (variabel terikat, output, kriteria,konsekuen)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: kenaikan harga BBM dan daya beli masyarakat;  kenaikan harga BBM (VI) dan daya beli a(VD)
3)      Variabel moderator
Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga variabel independen ke dua
Contoh: hubungan suami-istri akan enjadi semakin akrab bila mempunyai anak, dan akan menjadi renggang bila ada pihak ke tiga. Anak adalah variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan pihak ketiga adalah yang memperlemah hubungan.
4)      Variabel intervening
Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
Contoh: gaji pegawai tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi prestasi kerjanya rendah. Setelah diteliti ternyata pegawai tersebut sedang frustasi. Jadi frustasi adalah sebagai variabel intervening. Secara teoritis frustasi akan mempengaruhi prestasi pegawai, tetapi frustasi ini tidak dapat diukur.
5)      Variabel kontrol
Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat  konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Biasanya digunakan bila akan melalukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Contoh: misalnya akn membandingkan penampilan kerja petugas pemasaran antara lulusan SMU dengan SMK. Untuk bisa membandingkan penampilan kerja kedua lulusan maka peneliti harus menetapkan variabel kontrolnya. Variabel kontrolnya adalah pekerjaan yang dikerjakan, alat untuk mengerjakan, pengalaman kerja, iklim kerja organisasi dimana pegawai tersebut harus sama. Tanpa ada variabel kontrolnya akan sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan tersebut karena faktor pendidikan (SMU-SMK) atau bukan.
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan

-          Rencana untuk memilih sumber-sumber dan jenis informasi yang dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
-          Merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara variabel dalam penelitian.
-          Merupakan blue print yang memberi garis besar dari setiap prosedur penelitian mulai dari masalah/pertanyaan penelitian sampai dengan analisis data.

Desain Penelitian Meliputi:

-          Tujuan studi/penelitian
-          Tipe Hubungan Antar Variabel
-          Lingkungan (setting) penelitian dan pengendalian terhadap variabel
-          Unit Analisis
-          Dimensi waktu
-          Pengukuran Konstruk
-          Desain Sample
-          Metode Pengumpulan Data

Tujuan Studi

-          Studi Eksplorasi
-          Studi Deskripsi
-          Pengujian Hipotesis

Studi Eksplorasi

-          Dilakukan untuk memahami karakteristik fenomena yang diteliti sebab belum banyak  penelitain yang sejenis.
-          Studi ini dapat digunakan untuk menyusun konstruksi teori
-          Studi ini punya tujuan
1). Diagnosa,
2). Seleksialternatif-alternatif,
3 ). Menemukanidebaru.

-          Studi Deskriptif

-          Penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif lain.
-          Tujuan studi ini adalah menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati.
-          Data: data kualititatif maupun kuantitatif.
-          Sebutan lain studi ini: Analisis diagnosis.


Obyek Penelitian

 Menurut Husein Umar, (2005 : 303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga di mana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa objek penelitian merupakan bagian dari penelitian yang berisikan mengenai hal-hal apa saja yang diteliti oleh penulis dalam melakukan penelitian.


SUMBER 3 (INTERNET)
Variabel Penelitian
Menurut Sugiono menyatakan bahwa definisi variabel penelitian adalah sebagai berikut:
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variable dependen
(terikat).”(2009:39)
Sebelum mengadakan penelitian diperlukan operasional variabel untuk menentukan jenis, indikator yang terkait dalam penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara benar sesuai judul tinjauan atas Penerapan Sanksi Administrasi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak. Maka, terdapat satu yang diteliti yaitu variabel bebas (variabel independen). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya. Variabel independen disini sanksi administrasi pajak penghasilan wajib pajak badan.
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel yang tidak dapatdiukur (diamati) yaitu kredit macet dan variabel yang diukur yaitu faktor internal danfaktor eksternal. Indikator dari variabel/faktor yang diukur adalah:
1. Faktor Intern (X1) yang berasal dari dalam diri nasabah dengan indikator: aspek  pemasaran, aspek penggunaan modal, aspek pendapatan dan aspek manajemen.
2. Faktor Ekstern (X2) yang berasal dari luar diri nasabah dengan indikator kenaikan BBM dan Bahan baku, kondisi ekonomi dan peraturan pemerintahdisektor riil.

Pengertian vaiabel menurut para ahli:
1.    Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
2.    Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
3.    Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
4.    M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
5.    Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh:
1) variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan),
2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).
 Macam-macam Variabel
1.    Variabel Kuantitatif.
a.    Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b.    Variabel kontinum
1)    Variabel  Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
2)    Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3)    Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2.    Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3.    Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4.    Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5.    Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6.    Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7.    Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
Sumber :
http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/
http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html


DesainPenelitian (ocw.usu.ac.id/...PENELITIAN/ekm_2405_slide_desain_pen)
Desain Penelitian
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktuyang lama dengan mengguanakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktik penelitian maka diperlukan suatudesain penelitian, yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam dangkalny apenelitian yang akan dikerjakan.Penelitian yang dilakukan ini dengan menggunakan metode eksperimental,maka perlu sekali diketahui desain-desain yang sering digunakan dalam penelitiantersebut, desain penelitian yang sering digunakan adalah desain percobaan, desainpercobaan tidak lain dari semua proses yang diperlukan dalam merencanakan danmelaksanakan penelitian
Menurut Jonathan Sarwono pengertian desain penelitian memiliki
pengertian sebagai berikut:
“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian
secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.” (2006:79)
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan terhadap pengumpulan data sehingga dapat menjawab pertanyaan dalam penelitian. Dalam melakukan penelitian diperlukan melakukan perancangan dan perencanaan. Maka langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan judul yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui apa yang akan diteliti dan menjadi masalah dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul penerapan sanksi administrasi pajak penghasilan wajib pajak badan.
2. Menetapkan masalah-masalah yang akan dianalisis terhadap suatu perusahaan. Dalam penelitian ini menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
a. Penerapan Sanksi Administrasi disebabkan karena adanya wajib pajak yang melakukan pelanggaran ketentuan perpajakan.
b. Adanya pelaporan Surat Pemberitahuan tidak tepat waktu.
c. Masih banyak masyarakat yang belum mengerti pajak, sehingga menghindari pajak.
3. Memberi definisi terhadap pengukuran variable. Penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu variabel independen.

Obyek penelitian
Pengertian Obyek Penelitian

Obyek adalah apa yang akan diselidiki dalam kegiatan penelitian. Beberapa persoalan sekiranya perlu kita pahami agar bisa menentukan dan menyusun obyek penelitian dalam metode penelitian kita ini dengan baik, yaitu berkaitan dengan apa itu obyek penelitian dalam penelitian kualitatif, apa saja obyek penelitian dalam penelitian kualitatif, dan criteria apa saja yang layak dijadikan obyek penelitian kita.
Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 12), obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif menurut Spradley disebut social situation atau situasi social yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2007: 49)[7]
Namun sebenarnya, obyek penelitian kualitatif juga bukan semata-mata teratok pada situasi social yang terdiri dari tiga elemen di atas, melainkan juga berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya (Sugiyono, 2007: 50).[8]

Macam Obyek Penelitian

Jika dikaitkan dengan sumbernya, obyek penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek primer dan obyek sekunder. Menurut pengertiannya, obyek primer adalah obyek yang diperlukan melalui sumber pertama, sebaliknya obyek sekunder adalah obyek yang diperoleh melalui sumber kedua. Sebagai contoh, ketika melakukan wawancara, obyek primernya adalah hasil wawancara (mendalam), hasil diskusi kelompok, bukan informan atau kelompok diskusi tersebur. Sementara itu objek sekunder adalah dokumen-dokumen tertulis, buku-buku teks, dan barbagai hasil pembicaraan lainnya yang secara keseluruhan berfungsi untuk mendukung sumber obyek dan obyek primer tersebut. Sementara itu, sumber obyek sekunder pada dasarnya juga masih dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) sumber yang masih berkaitan langsung dengan masalah utama penelitian; (b) sumber secara umum, seperti buku-buku teks dan referensi lain yang tidak berkaitan secara langsung, tetapi memiliki relevensi, baik secara teoritis maupun metodologis.
Dilihat dari fungsi dan kedudukannya, obyek penelitian juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek formal dan obyek material. Obyek formal adalah obyek yang dianalisis, obyek yang sesungguhnya. Sebaliknya, obyek material adalah benda-benda yang di dalamnya terdapat obyek formal tersebut terikat.

Persyaratan Permasalahan Dijadikan Obyek Penelitian

Persyaratan bagi suatu permasalahan sehingga layak dijadikan obyek penelitian adalah sebagai berikut:
1.      Permasalahannya baru.
2.      Menarik minat baik bagi peneliti maupun pembaca (hasil laporan penelitian kita).
3.      Mempunyai relevansi, manfaat yang tinggi bagi masyarakat.
4.      Mungkin dikembangkan bagi peneliti berikutnya.
5.      Mungkin dilakukan sesuai dengan waktu dan dana yang tersedia.

    Cara Menentukan Obyek Penelitian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan obyek penelitian (Ratna, 2010: 16), yaitu sebagai berikut:
1.      Obyek penelitian harus sesuai dengan latar belakang kita (peneliti), baik latar belakang social maupun akademis (khusus untuk penelitian individual).
2.      Obyek harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peneliti sehingga penelitian menjadi menarik.
3.      Jangan meneliti atau mengkaji bidang penelitian orang lain. Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita nantinya juga dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang bersangkutan.
4.      Obyek penelitian, besar atau kecil ada di sekitar kita, di sekitar kehidupan manusia.
5.      Obyek penelitian disarankan jangan berada di tempat kerja atau tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan obyektivitas.