PEMBAHASAN
1.
Latar Belakang
Salah satu kunci sukses dalam berkarier adalah perencanaan yang
matang. Perencanaan tidak hanya dibuat sekali, tetapi harus dilakukan berulang.
Seperti halnya pemeriksaan kesehatan, karier pun butuh dicek secara berkala. Apalagi
jika pekerjaan yang Anda jalani tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai dengan
bakat dan minat. Segera berpikir untuk menata ulang karier. Tidak ada kata
terlambat untuk melakukannya. Perencanaan karier bukanlah suatu proses yang
sulit ataupun menjadi beban. Bahkan sebaliknya, hendaknya ini dilihat sebagai
proses yang memberikan makna kepada perjalanan karier anda. Proses ini akan
membantu anda mencapai tujuan karier.
Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu
organisasi, termasuk perusahaan adalah karena disana kesempatan untuk maju.
Sudah menjadi sifat dasar dari manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik,
lebih maju dari posisi yang di punyai saat ini, karena itulah mereka
menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya.
Kesempatan untuk maju yang termasuk dalam program
pengembangan dapat diwujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti
program pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan yang mana
diikuti perlu direncanakan dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai
kesempatan untk dipromosikan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Berikut akan
diberikan pemahaman tentang pengertian perencanaan dan pengembangan karier,
manfaat pengembangan karier bagi karyawan maupun perusahaan, penempatan tenaga
kerja, dan menggambarkan factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perencanaan
karier, selain itu juga akan dibahas mengenai jalur karier yang diawali dengan
penjelasan tentang karier dan tahap-tahapnya.
2.
Definisi Perencanaan Karier
Perencanaan karier dapat didefinikan sebagai suatu
proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karier dan lajur karier
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan
untuk menyesuaikan tujuan karier dan kemampuan individu dengan kesempatan untuk
mengisinya secara sistematis.
Karier menurut Handoko (1993), merupakan semua
pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah maupun yang sedang dilakoninya.
Pekerjaan-pekerjaan ini dapat saja merupakan realisasi dan rencana-rencana
hidup seseorang atau mungkin merupakan sekedar nasib.
3.
Pengertian Perencanan Karier
Perencanaan karier terdiri dari dua suku kata yaitu,
perencanaan dan karier perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan
rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang.
Sedangkan karier adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa
kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kelangsungan
hidup seseorang.
Seperti yang sudah disinggung di muka, perencanaan
karier dilakukan baik oleh pegawai maupun oleh organisasi. Karena itu, kita
mengenal dua macam perencanaan karier, yaitu:
A. Perencanaan
karier (di tingkat) organisasi (organization
career planning).
B. Perencanaan
karier individual pegawai (individual
career planning).
A. Perencanaan
Karier di Tingkat Organisasi.
Perencanaan
karier di tingkat organisasi dilakukan dengan tujuan untuk mengadakan atau
mengidentifikasi hal-hal berikut:
a. Profil
kebutuhan pegawai.
b. Deskripsi
jabatan/pekerjaan.
c. Peta
jalur karier.
d. Mekanisme
penilaian kinerja pegawai.
B. Perencanaan
karier individual pegawai
Bagi pegawai, perencanaan karir ditingkat organisasi
tidak akan dianggap penting bila ada sangkut pautnya dengan karir sipegawai
tersebut. Karena itu, perencanaan karier di tingkat organisasi harus bisa
“diterjemahkan” menjadi perencanaan karier di tingkat individu pegawai.
Secara umum tahap perencanaan karier terdapat 5
tahapan yaitu pertumbuhan, penjajakan,
pemantapan, pemeliharaan dan kemunduran. Pengelompokan itu didasarkan pada
usia.Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh mereka yang berusia dibawah 15 tahun.
Tahap ini di akhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan dan mulai
berfikir tentang alternative keahlian.
Dalam usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada
dalam tahap penjajakan. Dalam usia ini, mereka mulai menggali beberapa keahlian
secara serius dan mulai mencoba untuk bekerja.
Pada usia 24 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam
tahap pemantapan. Mereka secara terus menerus melakukan pengujian terhadap
kemampuan yang dimilikinya dan mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan minat dan bakatnya.
Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam
tahap pemeliharaan yang artinya ia tidak lagi berusaha untuk mencari pekerjaan
yang baru, melainkan akan mempertahankan pekerjaan yang sekarang.
4.
Langkah-Langkah Perencanaan Karier
Proses yang ditempuh untuk menyusun perencanaan
karier terdiri atas hal-hal berikut ini :
A. Menilai
Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karier adalah
bertanya atau memahami diri sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya?
Keterampilan apa yang saya miliki? Apakah saya menyukainya? Apa yang menjadi
kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan saya?
Mengenali kesempatan-kesempatan, keterampilan,
bakat, dan nilai berhubungan pada kesempatan karier. Kesempatan dalam suatu
organisasi dipengaruhi oleh pertumbuhan atau kepadatan dari bisnis, kebijakan
organisasi tentang pengembangan dan proosi karyawan dari dalam dan kebijakan
dari internal kantor.
B. Menetepkan
Tujuan Karier
Setelah seseorang dapat menilai kekuatan, kelemahan,
bakat, dan setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja,
maka tujuan kerier dapat dibentuk.
C. Menyiapkan
Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam
desain kegiatan untuk mencapai tujuan karier.
D. Melaksanakan
Rencana-Rencana.
Untuk mengimplementasikan satu rencana kebanyakan
diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat
atas harus mengajak semua tingkatan madi menajemen untuk membantu bawahan
mereka dalam meningkatkan karier mereka.
5.
Manfaat Perencanaan Karier
Berbagai manfaat diperoleh bila
perusahaan terlibat dalam perencanaan karir. Dengan adanya perencanaan karier ,maka perusahaan
dapat:
1.
Menurunkan tingkat perputaran
karyawan(turnover), di mana perhatian terhadap karier individual dalam perencanaan
karier yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan
dimana mreka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran
karyawan
2.
Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karier yang
baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara,
3.
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi
akan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
4.
Memberikan informasi kepada organisasi
dan individu yang lebih baik mengenai
jalur potensial karier didalam suatu organisasi.
5.
Mengembangkan pegawai yang dapat di
promosikan, perencanaan karier membantu penawaran internal atas talenta yang
dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh
masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.
6.
Menyediakan fasilitas bagi penempatan
internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karier untuk membantu
mengidentifikasi dan mempersiapkan penempatan di luar negri.
7.
Membantu menciptakan keanekaragaman
angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan bantuan perencanaan karier,
pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan
organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8.
Membuka jalan bagi karyawan yang potensial,
perencanaan karier memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju
kemampuan potensial mereka karena mempunyai tujuan karier yang spesifik, tidak
hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan dimasa depan, hal ini dapat
memberikan performasi yang lebih baik untuk pekerjaannya sekarang.
9.
Mengurangi kelebihan, perencanaan karier
menyebabkan karyawan, manajer, dan departemen sumber daya mausia menjadi
berhati-hati atas kualifikasi karyawan,mencegah manaer yang mau menang sendiri
dari pembatasan subordinat kunci, Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan
yang telah disetujui, perencanaan karier
dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting,
persiapan ini akan membantu pencapaian rencana kegiatan yang telah disetujui.
Menurut
Siagian diantara sekian banyak manfaat yang dipetik organisasi, lima manfaat
yang sering mendapat sorotan utama yaitu :
1.
Pengembangan
karier memberikan petunjuk tentang siapa di antara para pekerja yang wajar dan
pantas untuk dipromosikan di masa depan dan dengan demikian suplai internal
melalui karyawan dari dalam perusahaan dapat lebih terjamin. Berarti organisasi
tidak selalu harus mencari tenaga kerja dari luar organisasi untuk mengisi
lowongan yang terjadi karena berbagai hal seperti adanya pekerja yang berhenti,
diberhentikan, memasuki usia pensiun atau meninggal dunia.
2.
Perhatian
yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karier para
anggota organisasi menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen
organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai. Sikap demikian pada
umumnya mengakibatkan keinginan pindah ke organisasi lain menjadi rendah karena
para pekerja yakin bahwa organisasi berusaha memelihara kepentingan dan
memuaskan kebutuhan para anggotanya.
3.
Telah
umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat kemampuan yang
belum digunakan secara optimal sehingga perlu dikembangkan agar berubah
sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata. Dengan adanya sasaran karier yang
jelas para pegawai terdorong untuk mengembangkan potensi tersebut untuk
kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan
produktif dibarengi oleh perilaku positif sehingga organisasi semakin mampu
mencapai berbagai tujuan dan sasarannya, dan para pegawai pun mencapai tingkat
kepuasan yang lebih tinggi.
4.
Perencanaan
karier mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang, tidak hanya
secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti profesional. Manfaat ini
sangat penting karena seseorang hanya mungkin meraih kemajuan apabila karyawan
yang bersangkutan berusaha bertumbuh dan berkembang dalam semua segi kehidupan
dan penghidupannya. Pertumbuhan dan perkembangan itu akhirnya bermuara pada
tekad seseorang untuk menjadi pekerja yang terbaik dalam bidangnya, apapun bidang
yang ditekuninya itu.
5.
Perencanaan
karier dapat mencegah terjadinya penumpukan tenaga-tenaga yang terhalang
pengembangan kariernya hanya karena atasan langsung mereka, sadar atau tidak,
menghalanginya, padahal ada di antara para pekerja tersebut memiliki kemampuan
dan kemauan yang layak untuk dikembangkan.
6.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan
Karier
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi
perencanaan karier, dimana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut saat mereka merencanaan karier, yaitu sebagai berikut.
1.
Tahap Kehidupan Karier
Seseorang
akan berubah secara terus-menerus dan kemudian memandang perbedaan karier
mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.
2.
Dasar Karier
Ada lima perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan jalan bagi orang orang untuk
memilih dan mempersiapkan kariernya, dimana mereka menyebutnya sebagai jangkar
karier antara lain:
a.
Kemampuan manajerial
b.
Kemampuan fungsional-teknis
c.
Keamanan
d.
Kreativitas
e.
Otonomi dan kebebasan
7.
Pengembangan Karier
Implementasi perencanaan karier merupakan
pengembangan karier. Untuk itu pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai
semua usaha pribadi karyawan yang ditunjukan untuk melakanakan rencana
kariernya melalui pendidikan, palatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta
pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karier dimulai diri karyawan
sendiri, dimana setiap orang bertanggung jawab atas mengembangan atau kemajuan
kariernya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier
dapat dilakukan. Untukmengarahkan pengembangkan karier agar menguntungkan
karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan
karyawan.
8.
Manfaat Pengembangan Karier
Pada dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat
dari organisasi maupun karyawan.
Bagi organisasi, pengembangan karier dapat:
-
Menjamin ketersediaan bakat yang
diperlukan,
-
Meningkatkan kemampuan organisasi
-
Mengurangi frustasi karyawan
-
Mendorong adanya keanekaragaman budaya
dalam sebuah organisasi
-
Meningkatkan nama baik organisasi
Bagi karyawan, pengembangan karier identik dengan
keberhasilan, karena pengembangan karier bermanfaat untuk untuk dapat:
-
Menggunakan potensi seseorang dengan
sepenuhnya,
-
Menambah tantangan dalam bekerja
-
Meningkatkan otonomi
-
Meningkatkan tanggung jawab.
Konsep dasar dari perencanaan karier adalah sebagai
berikut:
a.
Karier sebagai suatu urutan promosi atau
transfer ke jabatan-jabatan yang lebih besar tanggung jawabnya atau ke
lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang
b.
Karier sebagai petunjuk pekerjaan yang
membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas ( membentuk satu jalur
karier )
c.
Karier sebagai sejarah pekerjaan
seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.
Langkah pertama dalam analisis pekerjaan adalah
mengidentifikasikan berbagai ragam pekerjaan yang hendak dianalisis. Tugas
identifikasi tersebut tentunya reltif mudah jika diterapkan dalam suatu
orgnisasi yang kecil. Akan tetapi tidak selalu demikian halnya jika yang hendak
dianalisis adalah semua pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi berskala
besar. Oleh karena itu penting untuk mengetahui sumber informasi tentang
berbagai pekerjaan itu seperti daftar gaji bagan dan organisasi, yang mungkin
perlu dilengkapi dengan diskusi dengan para pekerja dan para penyelia dalam
organisasi yang bersangkutan. Jika dimasa lalu analisis pekerjaan telah pernah
dilakukan, catatan tentang hal itu pun dapat menjadi sumber informasi yang
penting.
Lampiran Lampiran
1.
Sebutkan dasar-dasar Manajemen
Jawab:
a.
Adanya kerjasama diantara sekelompok
orang dalam ikatan formal
b.
Adanya tujuan bersama serta kepentingan
yang sama yang akan dicapai
c.
Adanya pembagian kerja, tugas, dan
tanggung jawab yang teratur
d.
Adanya hubungan formal dan ikatan tata
tertib yang baik
e.
Adanya sekelompok orang dan pekerjaan
yang akan dikerjakan
f.
Adanya human organization
2.
Jelaskan perbedaan antara MSDM dengan
manajemen personalia
Jawab:
a.
MSDM dikaji secara makro, sedangkan
manajemen personalia dikaji secara mikro.
b.
MSDM menganggap bahwa karyawan dalah
kekayaan (asset) utama organisasi, jadi harus dipelihara dengan baik. Manajemen
personalia menganggap bahwa karyawan adalah faktor produksi, jadi harus
dimanfaatkan secara produktif.
c.
MSDM pendekatannya secara modern,
sedngkan manajemen personalia pendekatannya secara klasik.
3.
Jelaskan perbedaan antara manajer lini
dengan manajer staf
Jawab:
Jawab:
Manajer
lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini (line authority),
berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan.
Manajer
staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (staff authority) yang hanya
berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar penyelesaian
tugas-tugas manajer lini.
4.
Apakah yang dimaksud dengan Analisis
pekerjaan, dan bagaimana proses dalam menganalisis pekerjaan
Jawab:
Analisis
pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus
dikerjakan.
Proses
dalam menganalisis pekerjaan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a.
Menentukan penggunaan hasil informasi
analisis pekerjaan
b.
Mengumpulkan informasi tentang latar
belakang
c.
Menyeleksi muwakal (orang yang akan
diserahi ) jabatan yang akan dianalisis
d.
Mengumpulkan informasi analisis
pekerjaan
e.
Meninjau informasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan
f.
Menyusun uraian pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan
g.
Meramalkan atau memperhitungkan
perkembangan perusahaan
5.
Apa yang dimaksud dengan spesifikasi
pekerjaan, dan informasi apa saja yang diterangkan dalam spesifikasi pekerjaan
Jawab:
Spesifikasi
pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima
agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten.
Spesifikasi
pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai hal-hal berikut.
a.
Tingkat pendidikan pekerja
b.
Jenis kelamin pekerja
c.
Keadaan fisik pekerja
d.
Pengetahuan dan kecakapan pekerja
e.
Batas umur pekerja
f.
Menikah atau belum
g.
Minat pekerja
h.
Emosi dan temperamen pekerja
i.
Pengalaman pekerja
Daftar Pustaka
Hasibuan,Malayu.2007.manajemen
sumber daya manusia.Bumi Aksara:Jakarta
Siagian, somdang.2008.manajemen
sumber daya manusia.Bumi
Aksara:Jakarta
Umar,
Husain.1998.sumber daya manusia dalam
orgaanisasi. PT.Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
wah tenkyu banget ya sista. postinganmu membantu tugas kuliahku :)
BalasHapusjgn lupa follow blog aku yaa ^^
iya sama-sama :)
BalasHapusmbak 4 langkah dalam meerencanakan karir itu sumbernya darimana a
BalasHapusmakasih kak informasih dan pengetahuannya :)
BalasHapusMy blog