Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak
negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat
menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang
impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya
perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori
pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan
dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model
lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi
spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas.
Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti
jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar
kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit
model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari
sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang
elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan
internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan
internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model
ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh
kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang
langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai
Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk
mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal dan
sebagainya.
Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan
yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada
satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor
spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah
dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam
harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut
akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik
dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung
memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas
imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan
buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model
ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi
pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
Manfaat perdagangan internasional
§
Memperoleh barang yang
tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
§
Memperoleh keuntungan
dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan
yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
§
Memperluas pasar dan
menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan
maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnyaharga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional,
pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual
kelebihan produk tersebut keluar negeri.
§
Transfer teknologi
modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan
perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
- Untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
- Keinginan
memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
- Adanya perbedaan
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
- Adanya kelebihan
produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru
untuk menjual produk tersebut.
- Adanya perbedaan
keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,dan
jumlah penduduk yang
menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasanproduksi.
- Adanya kesamaan
selera terhadap suatu barang.
- Keinginan membuka kerja sama,
hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
- Terjadinya era globalisasi sehingga
tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan
suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan
wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka
diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang
membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan
tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan langka, ternak
yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua
negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk
memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan ini
diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jugauntuk
mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang
atautidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat
dokumen barang,menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing
pelacak.
Peraturan/Regulasi Perdagangan
Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua
negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan
internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi
pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal
tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjianmultilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam
perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang
berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak
adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian
besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan
proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti
proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka
secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak
negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan
bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada
juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar
negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari
perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini
telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi
agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan
penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional
besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan
barang dan jasa lainnya.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan
melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa
kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika
Selatan,NAFTA antara
Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun
2005 membicarakan pembuatan dari Free
Trade Area of America(FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi
negara-negara Amerika Latin.
Posisi Utang Luar
Negeri
Indonesia
Sejak krisis
ekonomi tahun 1997, Indonesia
terus menerus dibelit oleh utang. Kurang lebih separuh dari anggaran negaranya
adalah untuk pembayaran utang.
Jumlah
dan asal utang Indonesia
Utang luar negeri Indonesia lebih didominasi oleh utang
swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar dan Desember 2006
tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat
dari US$ 50,05 miliar pada September 2006
menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006.[1]
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:
2. Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar USS 9,106 miliar
3. Bank Dunia (World Bank) sebesar USD 8,103 miliar.
4. Jerman dengan
USD 3,809 miliar, Amerika Serikat USD 3,545 miliar
5. Pihak lain, baik bilateral maupun multilateral sebesar
USD 16,388 miliar.
Pembayaran utang
Utang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara
(APBN)
yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga
utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari
separuh penerimaan pajak.
Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak
yang dibayarkan rakyat sebesar
Rp 219,4 triliun.[2] Jumlah
utang negara Indonesia kepada
sejumlah negara asing (negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006,
mengalami penurunan sejak 2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini
'tinggal' USD 125.258 juta atau sekitar Rp1250 triliun lebih.
Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan
utang kepada IMF. Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa
pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010. Ada tiga alasan yang dikemukakan atas
pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak
kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan Bank Indonesia (BI)
membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah cadangan devisa dan kemampuan kita (Indonesia) untuk
menciptakan ketahanan.
Angka
kemiskinan dan pengangguran
Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih
tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7
persen atau 39 juta penduduk Indonesia tergolong
kategori penduduk miskin. Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Di antara 100 juta
angkatan kerja menganggur, 10,5 juta pengangguran terbuka.
Perbaikan
ekonomi makro
§
Rendahnya angka inflasi pada
September 2006 yang hanya mencapai 0,38 persen yang membuat ekspektasi inflasi
tahun 2006 kembali satu digit dibawah 8 persen.
§
Pembayaran utang yang
berimbang (balance of payment) yang membaik
§
Nilai tukar rupiah yang
cukup stabil, yaitu sebesar Rp.9.200 per USD.
Angka-angka tersebut cukup menjanjikan bagi peningkatan
perekonomian.
Liputan6.com, Jakarta: Total
utang Indonesia hingga Maret 2012 mencapai Rp 1.859,43 triliun, naik Rp 55,94
triliun dari posisi di akhir 2011 yang nilainya Rp 1.803,49 triliun. Secara
rasio terhadap PDB, utang pemerintah berada di level 25,7 persen pada Maret
tahun ini.
Jika dihitung dengan denominasi dolar Amerika Serikat, jumlah utang pemerintah pada Maret silam mencapai US$ 202,55 miliar. Jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar. Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Rabu (25/4).
Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 612,77 triliun dan surat berharga US$ 1.246 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Maret tahun ini sebesar 25,7 persen.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh
pemerintah pusat hingga akhir Maret 2012 adalah:
- Bilateral: Rp 370,42 triliun
- Multilateral: Rp 25,36 triliun
- Komersial: 215,44 triliun
- Supplier: Rp 450 miliar
- Pinjaman dalam negeri Rp 1,11 triliun
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut