MK : Metodologi Penelitian
Tugas : Resume buku metlit mengenai
“ Objek Penelitian, Desain
Penelitian,Variabel Penelitian”
SUMBER 1 (Donal
R.Cooper & C william Emory. Metodologo Penelitian Bisnis edisi 5/jilid
1.1996. Jakarta: Erlangga)
Variabel penelitian
Istilah
variabel dipakai oleh para ilmuwan dan peneliti sebagai sinonim untuk konstruk
atau hal sedang diteliti. Dalam konteks
ini, suatu variabel “merupakan simbol yang diberi angka atau nilai”.
-
Kategori Variabel yang
dikatakan Dikotomis hanya mempunyai dua nilai yang
mencerminkan ada atau tidak adanya suatu ciri tertentu ;bekerja-menganggur atau
pria-wanita hanya mempunyai dua nilai, biasanya 0 dan 1
-
Kategori variabel yang
dikatakan diskrit karena hanya bisa
memiliki nilai-nilai tertentu saja ; variabel agama, misalnya “katolik” diberi
nilai 5 dan “lain-lain” diberi nilai 6, tidak mempunyai kemungkinan nilai 5,5.
-
Kategori variabel kontinu adalah variabel yang dapat
mempunyai nilai-nilai dalam suatu interval tertentu, atau kadang-kadang, dalam
suatu himpunan tidak terbatas ;skor 0 sampai 100.
Jenis-jenis
variabel
1) Variabel
independen dan dependen
2) Variabel moderator .dalam suatu hubungan ,setidak
tidaknya ada satu variabel independen (IV) dan suatu variabel independen (VD)
hipotesisnya biasanya menyatakan bahwa dengan satu atau lain cara VI
“menyebabkan” terjadi nya VD.dalam hubungan yang sederhana semua variabel lain
nya dianggap tidak relevan (extraneous) dan diabaikan.jadi,kita mungkin ingin
meneliti pengaruh 4hari kerjaseminggu terhadap produktivitas kerja dikantordan
membuat hepotesi.akan tetapi dalam situasi dalam penelitian sebenar
nya,hubungan sederhana satu lawan satu perlu dikondisikan dan direvisi agar
variabel variabel lain turut dipertimbangkan. Sering kita memkai jenis varibel
denjelas penting yang lain disini -variabelmoderator (VM) .variabel moderator
merupakan variabel independen merupakan variabel independen ke dua yang
mencakup dalam hipotesis ini,karena diduga mempunyai dampak yamg bererti
terhadap hubungan VI-VD yang semula bitanyakan.
3) Variabel
luar biasa (extraneous variables)
Ada
variabel variabel luar biasa yang jumlah nya hampir tidak terbatas yana mungkin
saja berpengaruhpada suatu hubungan tertentu.beberapa diantara nya dapat di
perlukan sebagai variabel variabel independen atau moderator,tetapi kebanyakan
harus di sumsikansaja atau di kecualikan saja dari penelitian.untung lah bahwa
variabel variabel yang jumlah nya banyak ini mempunyai sedikit saja atau tidak
mempunyai dampak pada suatu keadaan tertentu.kebanyakan variabel ini dapat
diabaikan mungkin ada diantaranya yang penting tetapi dampak nya acak sehingga
dampak nya kecil sekali
Dalam
contoh dampak 4 hari bekerja dalam seminggu ,kita biasanya membayangkan
pemberlakuan suatu pajak penjualan ,pemilihan wallikota baru,hujan dalam 3hari
dan sibuan peristiwa dansituasi serupa,mempunyai dampak kecil sekali terhadap
panjang minggu kerja dan produktivitas kerja di kantor
4) Variabel antara (intervening variables)
Variabel-variabel
yang di kemukakan sehubungan dengan hubungan-hubungan kasual merupakan
merupakan variabel-varibel yang kongkrit,jelas dapat diukur
dandilihat,dihutung,dan dapat diamati.akan tetapi,kadang kadang kita tidak
sepenuh nya puas dengan penjelasan penjelasan yang di berikan nya jadi,meskipun
kita mengakui bahwa empat hari kerja dalam seminggu menyebab kan produktivitas
yang lebih tinggi,kita mungkin menganggap bahwa ini belum merupakan penjelasan
yang lengkap-bahwa panjang minggu kerja berpengaruh pada suatu variabel
antara,yang pada diri nya,menyebabkan produktivitas yang lebih tinggi,suatu
variabel antara merupakan mekanisme konseptual melalui mana VI dan VM mungkin
berpengaruh pada VD.VARIABEL ANTARA dapat dirumuskan sebagai “faktor yang
secara teori berpengaruh pada venomena yang diamati tetapi tdk dapat dilihat
,di ukur ,atau di manipulasi,dampak dampak nya harus di simpulkan berdasarkan
dampak variabel variabel independen dan mederator terhadap venomena yang
diamati.
Desain Penelitian
Macam-macam
desain penelitian menurut para pakar:
-
Desain penelitian
merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran, dan penganalisisan data.
-
Desain penelitian
merupakan rencana dan sturktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar
diperoleh jawaban atas pernyataan-pernyataan penelitian.
Definisi berbeda ini tetap memberikan
inti dari desain penelitian. Pertama desain merupakan rencana untuk memilih
sumber-sumber dan informasi yang dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Kedua, desain merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara
variabel dalam kajian tersebut. Ketiga, desain merupakan cetak biru yang yang
memberi garis besar dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai kepada
analisis data.desain memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, seperti:
teknik apa yang akan dipakai untuk mengumpulkan data? Cara penarikan stempel
apa yang akan dipakai? Cara penarikan sampel apa yang akan dipakai? Bagaimana
menghadapai kendala waktu dan biaya?
Desain
penelitian sekurang-kurangnya delapan perspektif yang berbeda:
1) Tingkat
sejauh mana masalah penelitian telah dirumuskan (studinya dapat bersifat
penjajakan atau formal)
2) Metode
pengumpulan data (studinya dapat berupa pengamatan atau survei)
3) Kemampuan
peneliti untuk menampilkan dampak dalam variabel-variabel yang diteliti (dua
jenis penelitian utama adalah penelitian eksperimental dan ex post facto)
4) Tujuan
penelitian (study penelitian dapat bersifat deskriptif atau kausal)
5) Dimensi
waktu (penelitian dapat berupa analisis lintas seksi atau data berkala)
6) Ruang
lingkup topik—luas kedalaman—penelitian (berupa studi kasus atau studi
statistik)
7) Lingkungan
penelitian (kebanyakan penelitian bisnis dilakukan dilapangan, meskipun ada
juga penelitian laboraturium; jenis yang lain adalah simulasi)
8) Persepsi
subjek mengenai penelitian (adakah mereka rasakan adanya penyimpangan dalam
kegiatan rutin mereka sehari-hari)
Pembahasan singkat berikut mengenai
presfektif-presfektif di atas akan memberi gambaran mengenai sifat dan
sumbangannya kepada penelitian
Tingkat perumusan masalah .suatu
penelitian dapat dianggap sebagai penjajakan atau formal perbedaan pokok antara
kedua nya terletak pada kadar struktur dan tujuan langsung penelitian.studi
penjajakan cenderung mempunyai struktur yang luwes dengan tujuan untuk
mengetahui tujuan tujuan penelitian yang akan datang .tujuan langsung dari
penjajakan biasanya adalah untuk mengembangkan hipotesis hipotesis atau
pertanyaan –pertanyaan untuk penelitian di kemudian hari.study formal mulai
berjalan di saat study penjajakan selesai-dimulai dengan hipotesis atau
pertanyaan dan mencakup prosedur-prosedur yang cermat dan rincian mengenai
sumber data.tujuan dari disain penelitian formal adalah untuk menghuji
hipotesis atau menjawab pertanyaan pertanyaan penelitian yang diajukan.
Metode
pengumpulan data
pengelompokan ini membedakan antara
proses proses pemantaun dan survei. proses
pamantauan mencakup study study pengamatan.dimana peneliti memeriksa
kegiatan-kegian suatu subjekatau sifat suatu bahan tanppa berusahauntuk
mendapat kan tanggapan dar siapapun .menghitung lalu nlintas pada suatu
persimpangan meneliti
kepustakaan,mengamati kegiatan suatu kelompok pengambilan kepustakaan –semuanya
merupakan contoh contoh pemantauan. Untuk masing masing hal diatas penelitian mencatat
informasi yang tersedia tentang pengamatan
Pengendalian
variabel-variabel oleh peneliti. Dilihat dari aspek kemampuan peneliti untuk
memani pulasi variabel-variabel,kita dapat membedakan antara disain
eksperimental dan disain ex post facto. Dalam suatu experimen,peneliti berusaha
untuk mengendalikan dan/atau memanipulasi variabel variabel dalam penelitinya.
Dalam kaitan dengan tujuan tujuan
penelitian,sudah cukup memadai bila mana kita dapat menyebabkan
variabel-variabel berubah atu tetapm konstan desain experimental cocok bila mana
kita ingin mengetahiu apakah variabel-variabel tertentu mempengaruhi variabel-variabel
lain. Experimen tasi merupakan dukungan
yang paling ampuh bagi hipotesis kausalitas.
Pada
desain ex post facto para penyelidik tidak mempunyai kendala tehadap variabel-variabel
dalam artian mampu untuk memanipulasi nya.
Tujuan
penelitian
perbedaan pokok pokok antara studi-studi
deskriptif dan kausal ada pada tujuan masing masing. Jika penelitian nya
berkaitan dengan mencari siapa, apa, dimana, bilamana, atau berapa banyak maka
studi ini tergolong deskriptif
Dimensi
waktu
study lintas seksi (croos-sectional)
dilak sanakan satu kali dan mencerminkan “potret” dari suatu keadaan pada suatu
saat tertentu.studi data berkala (longtudinal) dilakukan berulang ulang. Keuntungan
dari data studi berkala adalah bahwa
kita dapat mengamati perubahan-perubahan dari waktu ke waktu
Ruang
lingkup topik bahasan
Studi statistik berbeda dari studi
kasus dalam beberapa hal. Desain studi
statistik lebih mementingkan keluasan dan bukan kedalaman.studi ini berusaha
untuk mengetahui ciri ciri populasi melalui menarikan melelui inferensi
berdasarkan ciri ciri sempel.hipotesis di uji secara kuantitatif.kesimpulan
mengenai hasil –hasil temuan di sajikan berdasarkan tingkat sejauh mana sempel
adalah representatif dantingkat
validitas/kesahihan sempel
Studi kasus lebih menekan kan kepada analisis konteks
secara penuh berdasarkan peristiwa atau
kondisi yang leboih sedikit dan hubungan
nya satu dengan yang lain. Meskipun sering juga dipakai hipotesis. ,akan tetapi
karena ketergantungan nya,pada data kualitatif maka dukungan atau penolakan
tehadap hipotesisyang bersangkutan menjadi lebih sulit kerena menekan hal-hal
secara rinci,maka studikasus sangat cocokuntuk pednyelesaian masalah ,evaluasi
dan strategi.rinciian ini diperoleh dari berbagai sumber informasi. bukti-bukti
dapat diverifikasikan dan data yang kurang/hilang dapat di hindarkan.
Lingkungan penelitian
desain desain juga berbeda sejalan
dengan kondisi lingkungan aktual /kondisi kondisi yang lain ini disebut
kondiosi lapangan atau laboraturium
Persepsi
subjek.kegunaan suatu desain mungkin berkurang bila mana subjek dalam studi
tersebut merasa bahwa sedang berlangsung suatu penelitian.
Ada
3 tingkat presesi
1.subjek
tidak merasa ada penyimpangan dari rutin sehari hari
2.subjek
merasa ada penyimpangan ,tetapi tidak dikait kan denan peneliti
3.
subjek merasa ada penyimpangan yang di sebabkan karna peneliti.
Desain
penelitian penjajakan
Penjajakan
berguna bilamana para peneliti belum mempunyai gambaran yang jelas mengenai
masalah yang akan dihadapi dalam penelitiannya. Bidang akan diteliti mungkin
masih baru sama sekali atau tidak jelas, sehingga penelitian perlu mengadakan
penjajakan terlebih dahulu untuk mengetahui sedikit mengenai permasalahan yang
dihadapi.
Cara-cara
penjajakan
Bilamana
kita mempertimbangjkan ruang lingkup peneliti kualitatif, ada beberapa
pendekatan yang dapat dipakai untuk penyelidikan penjajakan bagi
pertanyaan-pertanyaan manajemen:
1) Wawancara
secara mendalam (biasanya lebih berbentuk pembicaraan bebas ketimbang
pembicaraan terstruktur).
2) Pengamatan
para peserta (untuk mengalami secara langsung bagaimana para peserta dalam
lingkungannya).
Studi
Deskriptif
Tujuannya
adalah untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana, dari suatu
topik. Studi deskriptif yang paling sederhana menyangkut suatu pertanyaan atau
hipotesis univariat dimana kita bertanya mengenai, atau menyatakan suatu
mengenai besar, bentuk, distribusi, atau keberadaan suatu varuabel.
Desain
kausal dan eksperimental
Contohnya:
Anda
memilih sebuah sempel yang terdiri dari 300 nama dari daftar alumni dan
membaginya kedalam 3 kelompok yang terdiri dari 100 nama. Diantara dua kelompok
ini ditetapkan sebagai kelompok eksperimen. Kelompok yang satu mendapat
permohonan yang emosional dan kelompok yang lain menerima permohonan yang
rasional. Kelompok ketiga merupakan kelompok kendali (control group) dan tidak
menerima permohonan apa-apa.
Desain
kausal dan Ex Post Facto
Dalam
desain ini kebanyakan penelitian tidak dapat dilaksanakan secara eksperimen
dengan memanipulasi variabel-variabel. Namun kita tetap berkepentingan dengan
pernyataan mengenai kausalitas. Sebagai ganti memanipulasi dan/atau
mengendalikan variabel eksperimental, kita mempelajari subjek-subjek yang telah
dihadapkan dengan faktor independen.
Kekeliruan
Post Hoc
Sementara
para peneliti harus menggunakan desain penelitian ex post facto untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan kausalitas, kita tetap perlu berhati-hati.konvorasi yang
didapatkan antara variabel-variabel harus diartikan secara hati-hati bilamana
hubungan ini didasarkan kepada analisis ex post facto. Istilah kekeliruan post
hoc dipakai untuk menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang sering tidak
beralasan ini.
Objek Penelitian
Menurut Sugiono menyatakan bahwa, definisi
objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Objek penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat
atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian
ditarik
kesimpulannya.”
(2009:38)
Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa objek penelitian merupakan sesuatu
hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik
kesimpulan.
SUMBER 2 (prof. Dr.
Sugiyono. Metodologi penelitian bisnis cetakan ke 8.2005.Bandung: Alfabeta)
Variabel Penelitian
Pengertian
Variabel
penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara
teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek,
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari
bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
Dinamakan
variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel,
karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan
yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga ditanyaan sebagai
variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi.
Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk
dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data
atau obyek yang bervariasi.
Kerlinger(1973)
menyatakan bahwa variabel adalah kontruksi (constructs)
atau sifat yang akan di pelajari. Selanjut
nya kidder(1981),menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari
dan menarik kesimpulan dari nya. Maka dapat dirumuskan disini bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Macam-Macam
Variabel
Menurut
hubungan antara satu variabel dengan variabel lain:
1) Variabel
independen (variabel bebas, stimulus, predikator, antecedent)
Adalah
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat)
Contoh:
kemampuan kerja dan produktivitas ; kemampuan kerja (VI) dan produktivitas (VD)
2) Variabel
dependen (variabel terikat, output, kriteria,konsekuen)
Merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
Contoh:
kenaikan harga BBM dan daya beli masyarakat;
kenaikan harga BBM (VI) dan daya beli a(VD)
3) Variabel
moderator
Adalah
variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga variabel
independen ke dua
Contoh:
hubungan suami-istri akan enjadi semakin akrab bila mempunyai anak, dan akan
menjadi renggang bila ada pihak ke tiga. Anak adalah variabel moderator yang
memperkuat hubungan, dan pihak ketiga adalah yang memperlemah hubungan.
4) Variabel
intervening
Adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat)
hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati
dan diukur.
Contoh:
gaji pegawai tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi prestasi kerjanya
rendah. Setelah diteliti ternyata pegawai tersebut sedang frustasi. Jadi
frustasi adalah sebagai variabel intervening. Secara teoritis frustasi akan
mempengaruhi prestasi pegawai, tetapi frustasi ini tidak dapat diukur.
5) Variabel
kontrol
Adalah
variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Biasanya digunakan bila akan
melalukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Contoh:
misalnya akn membandingkan penampilan kerja petugas pemasaran antara lulusan
SMU dengan SMK. Untuk bisa membandingkan penampilan kerja kedua lulusan maka
peneliti harus menetapkan variabel kontrolnya. Variabel kontrolnya adalah
pekerjaan yang dikerjakan, alat untuk mengerjakan, pengalaman kerja, iklim
kerja organisasi dimana pegawai tersebut harus sama. Tanpa ada variabel
kontrolnya akan sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan tersebut
karena faktor pendidikan (SMU-SMK) atau bukan.
Desain
Penelitian
Desain penelitian merupakan
-
Rencana untuk memilih sumber-sumber dan jenis informasi yang dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
-
Merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan-hubungan antara variabel dalam penelitian.
-
Merupakan blue print yang memberi garis besar dari setiap prosedur penelitian mulai dari masalah/pertanyaan penelitian sampai dengan analisis data.
Desain Penelitian Meliputi:
-
Tujuan studi/penelitian
-
Tipe Hubungan Antar Variabel
-
Lingkungan (setting) penelitian dan pengendalian terhadap variabel
-
Unit Analisis
-
Dimensi waktu
-
Pengukuran Konstruk
-
Desain Sample
-
Metode Pengumpulan Data
Tujuan Studi
-
Studi Eksplorasi
-
Studi Deskripsi
-
Pengujian Hipotesis
Studi Eksplorasi
-
Dilakukan untuk memahami karakteristik fenomena yang diteliti sebab belum banyak penelitain yang sejenis.
-
Studi ini dapat digunakan untuk menyusun konstruksi teori
-
Studi ini punya tujuan
1).
Diagnosa,
2).
Seleksialternatif-alternatif,
3
). Menemukanidebaru.
-
Studi Deskriptif
-
Penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa individu, organisasional,
industri atau perspektif lain.
-
Tujuan studi ini adalah menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati.
-
Data:
data kualititatif maupun kuantitatif.
-
Sebutan lain studi ini: Analisis diagnosis.
Obyek
Penelitian
Menurut Husein Umar, (2005 : 303) pengertian
objek penelitian adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa
dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga di mana dan kapan penelitian
dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat
diketahui bahwa objek penelitian merupakan bagian dari penelitian yang
berisikan mengenai hal-hal apa saja yang diteliti oleh penulis dalam melakukan
penelitian.
SUMBER
3 (INTERNET)
Variabel Penelitian
Menurut Sugiono menyatakan bahwa definisi
variabel penelitian adalah sebagai berikut:
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang
menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variable
dependen
(terikat).”(2009:39)
Sebelum
mengadakan penelitian diperlukan operasional variabel untuk menentukan jenis, indikator yang terkait dalam
penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara benar sesuai judul tinjauan atas Penerapan Sanksi Administrasi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada
Kantor Pelayanan Pajak. Maka, terdapat satu yang
diteliti yaitu variabel bebas (variabel independen). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya. Variabel independen disini sanksi administrasi
pajak penghasilan wajib pajak badan.
Variabel dalam penelitian ini
dibedakan menjadi variabel yang tidak dapatdiukur (diamati) yaitu kredit macet
dan variabel yang diukur yaitu faktor internal danfaktor eksternal. Indikator
dari variabel/faktor yang diukur adalah:
1. Faktor Intern (X1) yang berasal dari dalam
diri nasabah dengan indikator: aspek pemasaran, aspek penggunaan
modal, aspek pendapatan dan aspek manajemen.
2. Faktor Ekstern (X2) yang berasal dari luar
diri nasabah dengan indikator kenaikan BBM dan Bahan baku, kondisi ekonomi
dan peraturan pemerintahdisektor riil.
Pengertian vaiabel menurut para ahli:
1.
Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
2.
Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau
fenomena yang diteliti.
3.
Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi,
perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
4.
M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh:
5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh:
1) variabel
jenis kelamin (laki-laki dan perempuan),
Macam-macam Variabel
1.
Variabel Kuantitatif.
a.
Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub
berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin
: laki-laki, perempuan.
b.
Variabel kontinum
1)
Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka
pandai, Yudit tidak pandai.
2)
Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3)
Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri
80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2.
Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang
sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3.
Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
4.
Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan
variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5.
Variabel Moderator.
Merupakan
variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut
sebagai variabel independen
kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri.
Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6.
Variabel Intervening (Antara).
Merupakan
variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen
yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau
diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan
Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7.
Variabel Kontrol.
Merupakan
variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti.
Contoh:
Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka
harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama,
iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit
ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
Sumber :
http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/
http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html
http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html
DesainPenelitian (ocw.usu.ac.id/...PENELITIAN/ekm_2405_slide_desain_pen)
Desain Penelitian
Penelitian
adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktuyang lama
dengan mengguanakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.Untuk
menerapkan metode ilmiah dalam praktik penelitian maka diperlukan suatudesain
penelitian, yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam dangkalny apenelitian
yang akan dikerjakan.Penelitian yang dilakukan ini dengan menggunakan metode
eksperimental,maka perlu sekali diketahui desain-desain yang sering digunakan
dalam penelitiantersebut, desain penelitian yang sering digunakan adalah desain
percobaan, desainpercobaan tidak lain dari semua proses yang diperlukan dalam
merencanakan danmelaksanakan penelitian
Menurut Jonathan Sarwono pengertian desain
penelitian memiliki
pengertian sebagai berikut:
“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi
peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses
penelitian
secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.” (2006:79)
Berdasarkan definisi diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa desain penelitian merupakan rencana
dan struktur penyelidikan terhadap pengumpulan data sehingga dapat menjawab pertanyaan dalam
penelitian. Dalam melakukan penelitian
diperlukan melakukan perancangan dan perencanaan. Maka langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menetapkan judul yang akan diteliti, sehingga dapat
diketahui apa yang akan diteliti dan menjadi
masalah dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul penerapan sanksi administrasi
pajak penghasilan wajib pajak badan.
2. Menetapkan masalah-masalah yang akan dianalisis
terhadap suatu perusahaan. Dalam penelitian
ini menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
a. Penerapan Sanksi Administrasi disebabkan karena
adanya wajib pajak yang melakukan pelanggaran
ketentuan perpajakan.
b. Adanya pelaporan Surat Pemberitahuan tidak tepat
waktu.
c. Masih banyak masyarakat yang belum mengerti pajak,
sehingga menghindari pajak.
3. Memberi definisi terhadap pengukuran variable.
Penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu
variabel independen.
Obyek
penelitian
Pengertian Obyek
Penelitian
Obyek adalah apa yang
akan diselidiki dalam kegiatan penelitian. Beberapa persoalan sekiranya perlu
kita pahami agar bisa menentukan dan menyusun obyek penelitian dalam metode
penelitian kita ini dengan baik, yaitu berkaitan dengan apa itu obyek
penelitian dalam penelitian kualitatif, apa saja obyek penelitian dalam
penelitian kualitatif, dan criteria apa saja yang layak dijadikan obyek
penelitian kita.
Menurut Nyoman Kutha
Ratna (2010: 12), obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan
manusia. Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif
menurut Spradley disebut social situation atau situasi social
yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors),
dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono,
2007: 49)[7]
Namun sebenarnya, obyek
penelitian kualitatif juga bukan semata-mata teratok pada situasi social yang
terdiri dari tiga elemen di atas, melainkan juga berupa peristiwa alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya (Sugiyono, 2007: 50).[8]
Macam Obyek Penelitian
Jika dikaitkan dengan
sumbernya, obyek penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek primer dan
obyek sekunder. Menurut pengertiannya, obyek primer adalah obyek yang
diperlukan melalui sumber pertama, sebaliknya obyek sekunder adalah obyek yang
diperoleh melalui sumber kedua. Sebagai contoh, ketika melakukan wawancara,
obyek primernya adalah hasil wawancara (mendalam), hasil diskusi kelompok,
bukan informan atau kelompok diskusi tersebur. Sementara itu objek sekunder
adalah dokumen-dokumen tertulis, buku-buku teks, dan barbagai hasil pembicaraan
lainnya yang secara keseluruhan berfungsi untuk mendukung sumber obyek dan
obyek primer tersebut. Sementara itu, sumber obyek sekunder pada dasarnya juga
masih dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) sumber yang masih berkaitan
langsung dengan masalah utama penelitian; (b) sumber secara umum, seperti
buku-buku teks dan referensi lain yang tidak berkaitan secara langsung, tetapi
memiliki relevensi, baik secara teoritis maupun metodologis.
Dilihat dari fungsi dan
kedudukannya, obyek penelitian juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu obyek
formal dan obyek material. Obyek formal adalah obyek yang dianalisis, obyek
yang sesungguhnya. Sebaliknya, obyek material adalah benda-benda yang di
dalamnya terdapat obyek formal tersebut terikat.
Persyaratan Permasalahan
Dijadikan Obyek Penelitian
Persyaratan bagi suatu
permasalahan sehingga layak dijadikan obyek penelitian adalah sebagai berikut:
1. Permasalahannya baru.
2. Menarik minat baik bagi peneliti maupun
pembaca (hasil laporan penelitian kita).
3. Mempunyai relevansi, manfaat yang tinggi
bagi masyarakat.
4. Mungkin dikembangkan bagi peneliti
berikutnya.
5. Mungkin dilakukan sesuai dengan waktu dan
dana yang tersedia.
Cara Menentukan Obyek
Penelitian
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan berkenaan dengan obyek penelitian (Ratna, 2010: 16), yaitu sebagai
berikut:
1. Obyek penelitian harus sesuai dengan latar
belakang kita (peneliti), baik latar belakang social maupun akademis (khusus
untuk penelitian individual).
2. Obyek harus merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari peneliti sehingga penelitian menjadi menarik.
3. Jangan meneliti atau mengkaji bidang
penelitian orang lain. Alasannya, selain melanggar etika akademis, kita
nantinya juga dianggap tidak memiliki kompetensi terhadap bidang bersangkutan.
4. Obyek penelitian, besar atau kecil ada di
sekitar kita, di sekitar kehidupan manusia.
5. Obyek penelitian disarankan jangan berada
di tempat kerja atau tempat berdomisili karena sangat sulit untuk mendapatkan
obyektivitas.
Thanks ya. Kunjungi juga ya CARA DOUNLOWD JURNAL PENELITIAN GRATISSS
BalasHapus